watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita xxx
Nikmatnya bercinta dengan ibu kost

Sudah hampir setahun Zaki tinggal di tempat kost
bu Lily. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya
secara tidak sengaja ketemu bu Lily di pasar.
Waktu itu bu Lily kecopetan, trus teriak dan
kebetulan Zaki yang ikut menolong menangkap
copet dan mengembalikan dompet bu Lily. Trus
ngobrol sebentar, kebetulan Zaki lagi cari tempat
kost yang baru dan bu Lily mengatakan dia
punya tempat kost atau bisa di bilang rumah
bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal
di kost-an bu Lily.
Bu Lily lumayan baik terhadap Zaki, kelewat baik
malah, karena sampai saat ini Zaki sudah telat
bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Lily masih
adem-adem aja. Mungkin masih teringat
pertolongan waktu itu. Tapi justru Zaki yang gak
enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret.
akhirnya Zaki lebih banyak menghindar untuk
ketemu langsung dengan bu Lily.
Sampai satu hariaE|aE| waktu itu masih sore jam
4. Zaki masih tidur-tiduran dengan malasnya di
kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur
dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu
kamarnya di ketokaE| tok..tok..tok.. lalu suara bu
Lily yang manggil,aEtZackaE|ZakiaE| ada di dalem
gak?aEt Sontak Zaki bangun, wah bisa berabe kalo
nanyain duit sewa kamar nie, pikir Zaki. Dengan
cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja
ah, ntar juga bu Lily pergi sendiri. Setelah masuk
kamar mandi kembali terdengar suara bu Lily,aEt
Zaki lagi tidur ya..?aEt dan dari kamar mandi Zaki
menyahut sedikit teriak,aEt lagi mandi buaE|.aEt
Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu
Lily jadi dekat,aEtya udah mandi aja dulu Zack,
ibu tunggu di sini yaaE|aEt eh ternyata masuk ke
kamar, Zaki tadi gak mengunci pintu. aEsbusyet
dah, terpaksa bener-bener harus mandi
nie,aEtpikir Zaki.
Sekitar lima belas menit Zaki di kamar mandi,
sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud
siapa tau bu Lily bosan trus gak jadi nunggu. Tapi
rasanya percuma lama-lama toh bu Lily
sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar
juga Zaki dari kamar mandi, dengan hanya
handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai
celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil
karena terburu-buru.
Bu Lily tersenyum manis melihat Zaki yang salah
tingkah,aEtlama juga kamu mandi ya ZackaE|aEt
bu Lily membuka pembicaraan. aEspasti bersih
banget mandinya yaaE|aEt gurau bu Lily sambil
sejenak melirik dada bidang Zaki. aEsah ibu bisa
ajaaE| biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?aEt
jawab Zaki sekenanya saja sambil mengambil
duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Lily
mendekat dan duduk di samping Zaki, aEsCuma
mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat
3 bulan lhoaE| trus mau ngobrol-ngobrol aja
sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie
pergi mluluaE|aEtucap bu Lily. Zaki jadi
kikuk,aEtwahduhaE| kalo uang sewanya ntar aku
bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nieaE|
aEt jawab Zaki dengan sedikit memohon.
Bu Lily terlihat sedikit berpikiraE|aEtmmmmaE|
boleh deh, tapi jangan lama-lama yaaE| emang
uangmu di pakai untuk apa sie?aEt terlihat bu Lily
sedikit menyelidik. aEshmmmaE| pasti buat cewe
mu yaaE|aEtdia terlihat kurang senang.
aEsah nggak juga kok buaE|.. saya emang lagi
ada keperluan,aEt jawab Zaki hati-hati melihat raut
wajah bu Lily yang kurang senang.
aEshuhaE|laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya,
apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi
di dekatinya, hhhhaE| sama aja dengan
suamikuaE|.aEtkeluh bu Lily dengan nada kesal.
Waduh nampaknya bu Lily lagi marahan nie
sama suaminya, jangan-jangan amarahnya
ditumpahkan pula sama Zaki. Dengan cepat Zaki
menjawab,aEttapi saya janji kok bu, akan saya
lunasi kokaE|aEt
aEshhhhhaE|.aEtbu Lily menghela
nafas,aEtudahlah Zack, gak apa-apa kok, gak di
bayar juga kalo buat kamu ga masalahaE| ibu
Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma
perhatiannya sama Marni terusaE| aku seperti gak
dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih
muda ya.aEt
sedikit penjelasan bahwa bu Lily ini istri pertama
dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu
Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih
sering tinggal di rumahnya yang satu lagi
bersama bu Marni dan bu Lily tampaknya udah
mulai kesepian nie
aEswah kalo masalah keluarga sie aku kurang
paham buaE|. aEsjawab Zaki kikuk
aEsgak apa-apa Zack, ibu hanya mau curhat aja
sama kamuaE| boleh kan Zack?aEt suara bu Lily
sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan
nafas bu Lily terasa berat, dan sedikit
sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie,
gawat dong pikir Zaki.
aEsudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga
pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah
cantiknya sama bu Marni,aEtZaki bermaksud
menghibur.
aEsah kamu ZackaE| emang ibu masih cantik
menurutmu?aEt bu Lily menatap sendu ke arah
Zaki, terlihat dua butir air mata mengalir di
pipinya. UhhaE|. ingin rasanya Zaki menghapus
air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa
wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie,
coba Zaki bisa berbuat sesuatuaE| busyetaE| Zaki
memaki dalam hatiaE| aEskenapa otak gwa jadi
kotor gini.aEt
Dengan sedikit gugup Zaki
menjawab,aEtmmmaE|eeeaE|iya kok bu, ibu
masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang
duluan tergoda.aEt Uupsss aE|. Maksud hati ingin
menghibur, tapi kenapa kata-kata yang
menggoda yang keluar dari mulutaE| gerutu Zaki
dalam hati. Zaki jadi panik, jangan-jangan bu Lily
marah dengan ucapan Zaki. Tapi ternyata Zaki
salah, karena bu Lily tersenyum, manis sekali
dengan deretan gigi yang putih dan rapi,aEtih Zaki
bisa aja menghiburaE|. Iya juga sie, kalo masih
gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak
ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sieaE|aEt rona
wajah bu Lily berubah sedih lagi,aEtkalo
menurutmu Zack, apa ibu emang gak menarik
lagiaE|?aEt sambil berdiri dan memperhatikan
tubuhnya kemudian menatap Zaki minta
penilaian. Terang aja Zaki makin kikuk,aEtwah aku
mau ngomong apa ya buaE|? Takutnya nanti di
bilang lancang lhoaE| tapi kalo mau jujuraE|. Ibu
cantik banget, seperti masih 30an deh.aEt
Bu Lily tampaknya senang dengan pujian
itu,aEthmmm.. kamu ada-ada aja sajaaE| ibu
udah 43 lho.. emang Zaki liat dari mananya bisa
bilang begitu?aEt
Zaki jadi cengar cengir,aEt aE|.itu penilaian laki-laki
lho bu, saya malu bilangin nya.aEt
Bu Lily kembali duduk mendekat, sekarang malah
sangat dekat hampir merapat ke Zaki sambil
berkata,aEt ah.. gak perlu maluaE|. Bilang ajaaE|
aEt
Nafas Zaki terasa sesak, badan nya terasa panas
dingin menghadapi tatapan bu Lily, matanya
indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat
kemudian Zaki mengalihkan pandangan ke arah
tubuh bu Lily mencari alasan penilaian tadi, uups
baru deh Zaki memperhatikan bahwa bu Lily
memakai baju terusan seperti daster tapi dengan
lengan yang berupa tali dan diikat simpul di
bahunya. Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat
dengan tali baju dan tali bra yang saling
bertumpuk di bahu, pandangan Zaki beralih ke
bagian depan uupssaE| terlihat belahan dada yang
hmmmaE| sepertinya buah dada itu lumayan
besar. Sentuhan lembut tangan bu Lily di paha
Zaki yang masih dibungkus handuk cepat
menyadarkan Zaki. Dengan penuh selidik bu Lily
bertanya,aEtlhoaE| kok jadi bengong sie..? apa
dong alasannya tadi bilang ibu masih 30anaE|aEt
Zaki sedikit tergagap karena merasa ketahuan
terlalu lama memandangi tubuh bu
Lily,aEtmmmaE| eeemm.. ibu benar-benar masih
cantik, kulitnya masih kencangaE| masih sangat
menggodaaE|aEt
Tidak ada jawaban dari mulut bu Lily, hanya
pandangan mata yang kini saling beradu, saling
tatap untuk beberapa saataE| dan seperti ada
magnet yang kuat, wajah bu Lily makin
mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.
Zaki pun seakan terbawa suasana, dan tanpa
komando lagi, Zaki menyambut bibir merah bu
Lily, desahan nafas mulai terasa berat hhhhaE|
hhhhaE|ciuman terus bertambah dahsyat, bu Lily
menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke
mulut Zaki, dan dibalas dengan lilitan lidah Zaki
sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan
kemudian deru nafas semakin berat terasa.
Dengan naluri yang alami, tangan Zaki merambat
naik ke bahu bu Lily, dengan sekali tarik, terlepas
tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan
lembut Zaki meraba bahu bu Lily sampai ke
lehernyaaE|. Kemudian turun ke arah dada,
dengan remasan lembut Zaki meremas payudara
yang masih terbungkus bra itu. aEshhhhhaE|
hhhhaEt nafas bu Lily mulai terasa menggebu,
nampaknya gairah birahinya mulai memuncak.
Jemari lentik bu Lily tak ketinggalan meraba dan
mengelus lembut dada ZakiaE| melingkari
pinggang Zaki, mencari lipatan handuk, hendak
membukanyaaE|
UuppsaE|. Zaki tersentak dan sadaraE|.,aEtupsaE|
hhhaE| maaf buaE| maaf buaE| saya terbawa
suasanaaE|.aEt Zaki tertunduk tak berani menatap
bu Lily sambil merapikan kembali handuknya,
baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke
arah bu Lily.
Terlihat bu Lily pun agak tersentak, tapi tidak
berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh
bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan
terbuka. Pemandangan yang menakjubkan.
aEsnapa ZackaE| kita sudah memulainyaaE| dan
kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu
yang lama terpendamaE| kamu harus
menyelesaikannya ZackaE|aEt tatapan bu Lily
terlihat semakin senduaE|
aEsmmmaE| ibu gak marah..? gimana nanti kalo
ada yang lihat buaE| bisa gawat dongaE| pak
Kardi juga bisa marah besar buaE|aEt jawab Zaki.
Tanpa menjawab bu Lily bangkit berdiri, namun
karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju
terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai.
Zaki terpana melihat tubuh indah itu, sedikit
berlemak di perut dan bokongnya namun itu
malah menambah seksi lekuk tubuh bu Lily.
Kemudian dengan tenang bu Lily melangkah ke
arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan
membelakangi Zaki itu nampak gerakan bokong
bu Lily naik turun, dan perasaan Zaki semakin
tegang dengan nafsu yang semakin tak
tertahankan, demikian juga saat bu Lily berbalik
dan melangkah kembali menuju tempat tidur,
Zaki tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Lily.
Sampai bu Lily berdiri dekat di depan Zaki dan
berkata,aEtkamarnya udah di kunci Zack, dan gak
ada yang akan menggangguaE|.aEt
Zaki tidak langsung menjawab, menghidupkan
tape dengan suara yang agak besar, setidaknya
untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan.
Bu Lily kembali duduk di pinggiran tempat tidur,
dan membuka bra yang digunakannya. Zaki
mendekat dan duduk di samping bu LilyaE|
hmmmaE| nampak payudara itu masih montok
dan kenyal, ingin Zaki langsung melahap dengan
mulut dan menjilatnya.
Bu Lily yang memulai gerakan dengan
melingkarkan lengannya ke leher Zaki, menarik
wajah dan langsung melumat bibir Zaki dengan
nafsu yang membara. Zaki membalas dengan
tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir
dan lidah bu Lily, tangan Zaki meremas payudara
montok milik bu Lily. Desahan nafas menderu di
seputar ruangan, diselingi alunan musik
menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Lily
mendorong lembut badan Zaki, menyudahi
pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang
memburu. Zaki mendorong lembut tubuh bu
Lily, berbaring terlentang dengan kaki tetap
menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang
penuh dengan gunung kembar itu seakan
menantang dengan puting yang telah tegang.
Tanpa menunggu lagi Zaki melaksanakan
tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai
dari lembah antara, melingkari dan menuju
puncak puting. Dengan gemas Zaki menyedot
dan memainkan puting susu itu sambil tangan
meremas payudara kembarannya aE|aE|aE|aE|
aE|aE|aE| aEsHHHHaE|.
AHHHaE|.MMMHaE|.aEtsuara bu Lily mulai
kencang terdengar, desahan-desahan nikmat
yang semakin menggairahkan. Zaki melanjutkan
penjelajahan dengan menyusuri lembah
payudara menuju perut dan sebentar memainkan
lidah pada udel bu Lily yang menggelinjang
kegelian.
Zaki menghentikan penjelajahan lidah, kemudian
dengan cekatan menarik celana dalam bu Lily,
melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan
spontan bu Lily mengangkat kaki ke atas tempat
tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat
gundukan vagina dengan rambut-rambut yang
tertata rapi. Zaki mulai kembali aksi dengan
menjilati menyusuri paha bu Lily yang halus
mulus, terus mendekat ke selangkangan
menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan
cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Zaki
menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya
dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang
bibir vagina bu Lily dan sesekali menggetarkan
lidah pada klitorisnya yang membuat bu Lily
mengerang kenikmatan,aEtAHHHHaE|.
MMMMHaE| HHHaE| ZackaE|.UHHaE|aEtdesahan
birahi yang memuncak dari bu Lily membuat Zaki
semakin bersemangat dan sesekali lidah di
julurkan mencoba masuk ke liang senggama
yang menanti pemenuhan itu.
Setelah beberapa menit Zaki mengeksplorasi liang
kewanitaan itu, nampaknya bu Lily tidak sabar lagi
menuntut pemenuhan hasrat
birahinya,aEtZackaE|. Ayo sayangaE| masukkin
ZackaE| hhhhaE|mmmmh.aEt Suara bu Lily
ditingkahi desahan-desahan yang semakin
kencang.
Dengan tenang Zaki menyudahi penjelajahan
lidah dan bersiap bertempur yang
sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah
handuk yang melilit di pinggang dan bebas
mengacung penis dengan bagian kepala yang
merah mengkilap. Bu Lily semakin membuka
lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan
terhadap liang wanitanya. Zaki naik ke tempat
tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke
arah vagina bu Lily yang dengan sigap lansung
meraih dan meremas batang kemaluan Zaki dan
membantu mengarahkannya tepat ke liang
vaginanya.
Dengan sekali dorongan penis Zaki amblas
sampai setengahnya. Zaki menahan gerakan
sebentar menikmati prosesi masuknya penis
yang disambut desahan bu Lily,aEt
AHHHaE|.TERUSKAN ZACKaE|.AHHH.aEt
kemudian dengan meresapi masuknya penis
sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan
pertama dan batang zakar yang masuk
seluruhnya barulah Zaki memompa menaik
turunkan pantat dengan irama beraturan seakan
mengikuti irama musik yang terasa semakin
menggebu dan hot.
Zaki bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan
bu Lily mencengkam punggung Zaki, meresapi
dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat
di liang senggamanya. Suara desahan bercampur
aduk dengan alunan musik dan peluh mulai
bercucuran di sekujur
tubuh,aEtAH..AH..AH..MMHaE|MHHaE|HHHH.aEt
tak hentinya desahan meluncur dari bibir Zaki dan
bu Lily. Sesaat Zaki menghentikan gerakan untuk
mencoba mengambil nafas segar, bu Lily
memeluk Zaki dan menggulingkan badan tanpa
melepas penis yang tetap berada di liang
vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah
berjongkok, bu Lily memompa dan
menaikturunkan pantatnya dengan badan
bertumpu pada lengan. Sesekali bu Lily memutar
pantatnya dan kemudian memasukkan batang
zakar Zaki lebih dalam. Zaki tak diam saja, tangan
meremas kedua payudara yang menggantung
bebas dan menarik-narik puting susu bu Lily.
Suasana makin membara dengan peluh yang
bercucuran, sampai saat bu Lily seperti tak
sanggup melanjutkan pompaan karena birahi
yang hendak mencapai puncak pemenuhan.
Dengan sigap Zaki membalikkan posisi, bu Lily
kembali berada di bawah, dengan mempercepat
tempo dorongan Zaki meneruskan pertempuran.
aEsZackaE|AHH..AH..AH..UHaE|TERUS ZACKaE|.
AHHHaE|AHH IBU SAMPAIaE|
ZACKaE|.AHHHHHHHHHaE| MMMMMHHH.aEt
Setelah teriakan tertahan bu Lily mengatup
bibirnya menikmati orgasme yang didapat,
tubuhnya sedikit bergetar. Zaki merasa vagina
yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut
seperti menyedot zakarnya.Zaki menikmatinya
dengan memutar aE"mutar pantatnya dan
memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya,
dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti
batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Zaki
kembali mendorong batangnya dengan cepat dan
saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan
melepaskan air maninya di atas perut bu LilyaE|.
Yang dengan cepat meraih penis Zaki dan
mengocoknya sampai air mani itu berhenti
muncrat, dengan lembut bu Lily mengusap penis
yang mulai turun ketegangannya. Zaki
membaringkan tubuhnya disamping bu Lily.
Terdiam untuk beberapa saat.
Bu Lily bangkit duduk meraih kain di pinggiran
tempat tidur dan menyeka sisa air mani di
perutnya. Kemudian dengan manja
membaringkan tubuhnya diatas Zaki. aEsmakasih
ya sayangaE| ini rahasia kita berduaaE| I love u
Zack,aEt bisik mesra bu Lily di telinga Zaki.
aEsmmmaE|baik buaE|aEtbelum sempat Zaki
menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Lily
menempel di bibirnya, aEskalo lagi berdua gini
jangan pangil ibu dongaE|aEtucap bu Lily manja.
aEsiya sayangaE|.aEt Balas Zaki, senyum manis
merekah di bibir seksi bu Lily.
Setelah itu dengan cepat Zaki dan bu Lily
merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan
Zaki, bu Lily berbisik mesra,aEtsayangaE| tar
malem suamiku gak ada di rumahaE|.. aku
tunggu di kamar yaaE| berapa ronde pun dilakoni
buat Zaki sayang.aEt Sambil berpelukan mesra,
Zaki menyanggupi ajakan bu Lily.


Adult | GO HOME | Exit
1/3494
U-ON

inc Powered by Xtgem.com